Mesin Pencari Google


MARI BERBAGI PENGETAHUAN TENTANG TEXSTIL DAN SEPUTAR DUNIA GARMENT MELALUI SITUS KAMI DI http://garmentindo.blogspot.com/ KIRIMKAN ARTIKEL ANDA BISA DI KIRIM MELALUI EMAIL . BACA KETENTUANNYA KLIK DISINI

APAKAH ANDA BEKERJA DENGAN SEBUAH PABRIK DENGAN STANDAR KUALITAS YANG TERLALU RENDAH ?


Apakah Anda bekerja dengan sebuah pabrik dengan Standar Kualitas yang terlalu rendah, dan berharap standar kualitas mereka sedikit lebih tinggi? Anda tidak sendirian.
Berikut adalah enam saran yang dapat Anda ikuti dalam kasus ini.

1. Komunikasikan ke Pabrik Anda (supplier).
Jika Anda tidak komunikasikan ketidakpuasan Anda, tidak akan terjadi perubahan. Berikut adalah contoh pesan yang dapat Anda kirimkan:
"Para pelanggan yang berbelanja di toko kami mengharapkan kualitas yang relatif lebih tinggi (lebih tinggi dari rata-rata). Kami tidak ingin mereka (pelanggan) berpikir, 'Oh, produk ini buatan negara ...... ". Walaupun kita menjaga diatas standar kualitas kami, atau kita perlu untuk berhenti membeli dari perusahaan Anda. "

2. Berikan Umpan Balik Lebih Awal
Ini adalah Tujuan dari inspection selama berproduksi: memberikan peringatan jika kualitas rata-rata terlalu rendah, sementara produsen masih memiliki waktu untuk melakukan koreksi.
Jika Anda hanya melakukan Final Inspection (sebelum pengiriman), Anda akan mengambil risiko. Pada tahap itu mungkin terlalu terlambat untuk mengerjakan ulang barang tsb, Anda mungkin terburu-buru untuk mengirim barang tsb, dan pemasok (supplier) mungkin hanya menunggu sampai Anda membolehkan barang tsb untuk dikirim.

3. Jangan Menerima Kualitas "Sangat" Rendah.
Saya telah melihat kesalahan ini berulang-ulang. Masalah kualitas hanya tertangkap sebelum pengiriman. Seperti disebutkan di atas, tidak ada solusi yang baik yang ditemukan. Buyer membiarkan produk tersebut untuk dikirim, meskipun buyer berpikir bahwa barang tersebut tidak memuaskan.
Apakah pesan tersebut sudah disampaikan ke pihak pabrik? Akankah pihak pabrik akan mengikuti standar kualitas Anda pada order berikutnya? Tentu saja tidak.
Sebuah diskusi yang sangat serius yang harus diterapkan. Dan order berikutnya harus diawasi sangat hati-hati. Jika Anda tidak melakukan ini, Anda akan kecewa lagi dan lagi.

4. Tentukan Apa yang Merupakan Cacat Besar, dan apa itu Cacat Kecil, dan Apa yang Tidak Cacat.
Sulit untuk memikirkan setiap kemungkinan cacat. Tapi, untuk sebagian besar kategori produk dapat didefinisikan menjadi 10 jenis cacat yang paling sering terjadi.

Siapkan Manual yang Mudah dibaca :
Beberapa importir/pabrik sangat terorganisir dan menulis checklist QC dengan jelas. Praktek yang terbaik adalah menunjukkan banyak foto. Untuk setiap cacat yang kemungkinan akan timbul, menunjukkan satu foto di sebelah kiri (yaitu foto cacat produk), dan satu lagi di sebelah kanan (foto produk yang masih dapat diterima).
Hal ini sangat membantu untuk Inspector, tapi pastikan mereka tidak perlu 1 jam untuk membaca manual tersebut! Target yang baik untuk membacanya adalah 5 menit.
Dengan kata lain, dokumen ini juga berguna untuk pemasok/pabrik dan factory tehnicians. Menulis "NO" dalam warna merah atau "OK" dalam warna hijau, pada foto.

5. Tetapkan Batas AQL (toleransi untuk cacat) yang Sesuai dengan Standar Kualitas Anda
Mungkin Anda mulai dengan "standar" batas AQL, dan Anda melihat bahwa cacat terlalu banyak ditoleransi? Anda ingin inspektur menolak batch dengan proporsi yang lebih rendah dari cacat?
Misalnya, Standar yang sebenarnyas AQL 2,5% (untuk cacat utama) dan 4,0% (untuk cacat minor), Anda dapat menaikkan menjadi AQL 1,5% (untuk cacat utama) dan 2,5% (untuk cacat minor).
Kekurangannya adalah bahwa pemasok/pabrik umumnya akan PROTES. Mereka berpendapat bahwa AQL 2,5 dan 4,0 adalah "standar" dalam bisnis ekspordi Indonesia dan bahwa batas AQL yang ketat akan sulit untuk dicapai. Ini adalah alasan yang baik untuk menaikkan harga, dan bahkan untuk memaafkan alasan penundaan pengiriman.

6. Mencari Produsen Lain!
Itulah solusi terakhir, dalam kasus jika produsen Anda tidak menunjukkan perbaikan (yangh mana hal ini mungkin saja dapat terjadi).

BAGAIMANA MENURUT ANDA...?

Sumber : Tuff Musamma

Tidak ada komentar: